Social Icons

Minggu, 23 Februari 2014

Kisah Seorang Amerika,Malaysia dan Indonesia




Anto Kuswanto --- Suatu hari tiga orang pedagang hendak menyewa sebuah kano kecil yang hanya mampu membawa tiga orang penumpang dan satu orang pemilik kano.

Ketiganya adalah warga negara Amerika,Malaysia dan seorang warga Indonesia dan berencana menyebe-rang ke sebuah pulau yang tak terlalu jauh.

Masing-masing penumpang mem-bawa barang - barang dagangannya sendiri-sendiri.Si orang Amerika membawa dua karung besar celana jeans,Si orang Indonesia membawa tiga karung baju batik sedangkan orang Malaysia membawa beberapa karung sembako.

Kano pun berangkat menuju ke Pulau seberang.Awalnya tidak ada masalah dengan kano tersebut,namun tiba-tiba ketika sampai di tengah perjalanan di tengah-tengah laut,kano kano tersebut miring.Lantas saja sang pemilik kano berujar,"wah,kita kelebihan muatan nih tuan-tuan".

"Bagaimana nih teman-teman?sepertinya kita harus membuang sebagian barang bawaan kita nih",orang Indonesia berujar.

Tanpa berfikir panjang orang Indonesia tersebut membuang semua pakaian batik yang dia bawa dalam karung sambil berujar,"Tenang,yang begitu banyak di negara saya".

Namun itu belum cukup,kano masih kelebihan beban,tanpa ba bi bu si Orang Amerika membuang semua celana jeansnya dan berujar hal yang sama,"Tenang,yang begitu banyak di negara saya".

Namun upaya itupun gagal,tetap saja kano masih  miring tanda kelebihan beban.Orang Amerika dan Indonesia melotot ke si Malaysia dan berteriak meminta si Malaysia membuang bahan-bahan sembakonya.

Si Malaysia pun berdiri,namun bukannya membuang bahan sembakonya,tiba-tiba dia mendorong si Indonesia dari atas kano dan terceburlah dia ke laut.

Si Amerika dan pemilik kano marah besar terhadap si Malaysia seraya bertanya,"Kenapa si Indonesia yang kau buang?".

          Namun bukannya minta maaf,tanpa rasa bersalah apalagi minta maaf dengan santainya dia berkata,"Tenang, yang begitu banyak di negara saya"

Si Amerika dan pemilik kano hanya terbengong...

Gambar: balebengong.net

Cerita ini hanya fiktif belaka,tidak bermaksud merendahkan martabat bangsa.

        


Sabtu, 15 Februari 2014

Ketika Pilihan Tak Lagi Pria atau Wanita


     Jangan kaget jika anda pengguna facebook mendapati pilihan lebih dari dua,pria atau wanita.

Beberapa waktu yang lalu  facebook  resmi meluncurkan fitur baru bagi penggunanya terutama dalam pilihan jenis kelamin.

Facebook memberi pilihan berdasar-kan orientasi seksual para penggunanya.Fitur baru ini kabarnya disediakan facebook setelah berkonsultasi dengan beberapa komunitas gay di Amerika sana.

Ada beberapa pilihan jenis kelamin yang disediakan antara lain Transmale,Transgender, dll.

Nah,Bagaimana pendapat anda?

Innalillahi...

Kamis, 06 Februari 2014

Inspirasi Seorang Ibu


     Siang itu seorang gubernur bersama beberapa bawahannya menyempatkan diri blusukan ke sebuah perkampungan kumuh di pinggiran kota di propinsinya.

     Gubernur tertegun melihat seorang ibu yang sudah tua sedang berjualan es cendol di depan sebuah sekolah.Sang gubernur akhirnya menghampiri ibu tersebut dan para bawahannya pun mengikuti di belakang.

       Tanya jawab antara gubernur dengan ibu pedagang cendolpun terjadi

Gubernur : "Selamat siang ibu...!!!"

Ibu : "Siang Pak...!!!"

Gubernur : "Ibu sudah lama berjualan di sini ?"

Ibu :"Sudah cukup lama Pak,sekitar lima tahun."

Gubernur :"Apa Ibu punya anak?"

Ibu : "Punya Pak,empat orang,satu di Polda,satu di UI,satu di Pemda,dan satu lagi di UKI....la lalu..."

Gubernur:"Oh ya?"(terkagum-kagum dengan sang Ibu)

Belum jelas  jawaban dari sang Ibu Gubernur spontan berbicara kepada para bawahannya,"Lihatlah saudara-saudara,Ibu ini patut menjadi inspirasi bagi kita semua,bagaimana dia berjuang menafkahi anak-anaknya sehingga bisa bisa berkuliah dan berkarir di tempat bergengsi...!!!"

Para Bawahan :"Waaah...?!?!!!!?"

Sang Gubernur pun melanjutkan perbincangan dengan Ibu tersebut.

Gubernur :"Anak-anak Ibu kan sudah banyak yang sukses,kenapa sih Ibu masih mau bersusah payah berjualan es cendol ini?"

Ibu :"Yaah,habis bagaimana pak?,anak-anak saya juga di sana bukan bekerja pak,tapi jualan cendol juga.."

Mendengar jawaban sang Ibu,Pak Gubernur pun hanya tersenyum,namun tiba-tiba para bawahan yang dari tadi diam menyimak tiba-tiba menjadi riuh dan...

"Bhuahahaha.......pak...pak...,makanya tanya dulu yang jelas..."

WARNING :

Cerita ini hanya fiktif belaka,apabila ada kesamaan nama dan tempat kejadian itu hanya suatu kebetulan.